M-10 : Jawaban Soal Latihan
A. SOAL PILIHAN GANDA – JAWABAN (20 Soal)
-
a. Pengalokasian dana pada berbagai aset yang diharapkan memberikan keuntungan di masa depan
-
d. Penentuan struktur modal
-
b. Manajemen modal kerja
-
c. Penganggaran modal
-
b. Modal kerja
-
a. Biaya modal dan risiko finansial
-
c. Menghitung nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan dari suatu investasi, dikurangi dengan investasi awal
-
c. IRR > cost of capital (layak), IRR < cost of capital (tidak layak)
-
d. Payback Period
-
c. BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga per Unit - Biaya Variabel per Unit)
-
c. Risiko likuiditas
-
c. Analisis sensitivitas
-
b. Hedging
-
b. Proyeksi laporan laba rugi
-
a. Financial leverage
-
c. Profitability Index (PI)
-
c. Risiko pasar
-
c. Modal investasi awal
-
a. Skenario optimis, moderat, dan pesimis
-
c. Simulasi Monte Carlo
B. JAWABAN URAIAN/ESAI
1. Perbedaan fungsi investasi, pendanaan, dan pengelolaan aset dalam manajemen keuangan:
Fungsi Investasi: Mengalokasikan dana ke aset produktif jangka panjang.
Contoh: Pembelian mesin produksi baru dalam perusahaan manufaktur.
Fungsi Pendanaan: Menentukan cara memperoleh dana untuk membiayai investasi.
Contoh: Menerbitkan obligasi untuk membiayai ekspansi pabrik.
Fungsi Pengelolaan Aset: Mengelola aktiva lancar dan tetap secara efisien.
Contoh: Mengoptimalkan persediaan bahan baku untuk menghindari kelebihan stok.
2. Tiga jenis kebutuhan dana bisnis:
Modal Investasi Awal: Untuk pembelian aset tetap dan biaya awal.
Contoh: Mendirikan pabrik, pembelian mesin.
Modal Kerja: Untuk operasional sehari-hari.
Contoh: Gaji karyawan, bahan baku.
Dana Ekspansi: Untuk pertumbuhan bisnis.
Contoh: Membuka cabang baru.
Perencanaan yang baik memastikan kelancaran operasi dan pertumbuhan berkelanjutan.
3. Analisis metode NPV, IRR, dan Payback Period:
NPV
Kelebihan : Memperhitungkan nilai waktu uang
IRR
Kelebihan : Menunjukkan tingkat pengembalian.
Kelemahan : Dapat memiliki >1 nilai IRR
Payback
Kelebihan : Mudah dipahami
Kelemahan : Abaikan nilai waktu uang & arus kas setelah BEP
4. Struktur modal optimal:
Adalah komposisi utang dan ekuitas yang meminimalkan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) dan memaksimalkan nilai perusahaan.
Faktor-faktor:
Biaya modal
Risiko bisnis
Stabilitas arus kas
Kondisi pasar
Struktur modal optimal meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan investor.
5. Manajemen modal kerja efektif:
Menjaga keseimbangan antara aset lancar dan kewajiban lancar.
Meningkatkan profitabilitas dengan meminimalkan idle cash dan mengurangi risiko likuiditas dengan mengatur piutang dan persediaan.
Contoh strategi:
Menetapkan batas kredit pelanggan
Mengoptimalkan persediaan menggunakan sistem Just In Time (JIT)
6. BEP unit vs. BEP rupiah:
BEP Unit: Jumlah unit produk yang harus dijual agar impas.
BEP unit = Biaya Tetap / (Harga Jual –Biaya Variabel per Unit)
BEP Rupiah: Pendapatan minimum agar impas.
BEP rupiah = BEP unit × Harga Jual
Implikasi manajerial:
Membantu menentukan target penjualan dan strategi harga.
7. Jenis risiko finansial & strategi mitigasi:
Jenis Risiko: Kredit
Penjelasan : Gagal bayar pelanggan
Strategi Mitigasi : Analisis kredit, penjaminan
Jenis Risiko : Likuiditas
Penjelasan : Tidak mampu penuhi kewajiban jangka pendek
Strategi Mitigasi :Pengelolaan kas, kredit bank
Jenis Risiko : Pasar
Penjelasan : Perubahan suku bunga, nilai tukar
Strategi Mitigasi : Hedging, diversifikasi
Jenis Risiko : Operasional
Penjelasan : Gangguan proses bisnis
Strategi Mitigasi : SOP, asuransi
Jenis Risiko : Finansial
Penjelasan : Leverage tinggi
Strategi Mitigasi : Struktur modal seimbang
8. Peran proyeksi keuangan:
Proyeksi laporan laba rugi: Estimasi profitabilitas
Neraca: Posisi keuangan
Arus kas: Kemampuan bayar
Bantu pengambilan keputusan strategis seperti ekspansi, investasi, dan pendanaan.
9. Penganggaran modal (Capital Budgeting):
Membantu mengevaluasi proyek investasi dengan alat seperti NPV, IRR, dan PI.
Contoh: Evaluasi proyek pembangunan lini produksi baru menggunakan NPV → diterima jika NPV > 0.
Alokasikan sumber daya secara optimal sesuai potensi pengembalian.
10. Financial Leverage:
Penggunaan utang untuk meningkatkan Return on Equity (ROE).
Manfaat: ROE naik jika proyek lebih menguntungkan dari biaya utang.
Risiko: Beban bunga tetap → risiko gagal bayar.
Manajemen risiko:
- Kontrol rasio utang
- Hindari pembiayaan proyek berisiko tinggi dengan utang
Soal Studi Kasus 2 :
Studi Kasus: Evaluasi Keputusan Investasi dan Pendanaan PT FERARO FARM
Latar Belakang:
PT FERARO FARM adalah perusahaan peternakan modern yang fokus pada produksi susu berkualitas tinggi dan pupuk kandang organik. Dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional, manajemen tengah mengevaluasi dua alternatif investasi.
Alternatif Investasi
Alternatif A: Pembelian Mesin Pemroses Susu Baru
Investasi awal: Rp 2 miliar
Umur ekonomis: 5 tahun
Nilai sisa: Rp 200 juta
Penghematan biaya operasional per tahun: Rp 700 juta
Biaya pemeliharaan per tahun: Rp 100 juta
Alternatif B: Renovasi dan Upgrade Mesin Pengolah Limbah menjadi Pupuk Organik
Investasi awal: Rp 1,2 miliar
Umur ekonomis: 4 tahun
Nilai sisa: Rp 100 juta
Penghematan biaya operasional per tahun: Rp 500 juta
Biaya pemeliharaan per tahun: Rp 150 juta
Alternatif Pendanaan
Pinjaman bank komersial: bunga 12% per tahun, jangka waktu 5 tahun
Kredit program pemerintah: bunga 9% per tahun, jangka waktu 4 tahun, dengan syarat penggunaan minimal 30% komponen lokal
Leasing (sewa guna usaha): biaya sewa 14% per tahun dari nilai aset, jangka waktu 5 tahun, dengan opsi beli di akhir
Informasi Tambahan
Tarif pajak penghasilan: 25%
Required Rate of Return (RRR): 15%
Perkiraan inflasi tahunan: 5%
Pertanyaan dan Jawaban
1. Analisis Kelayakan Finansial (NPV, IRR, Payback Period):
Alternatif A (Mesin Pemroses Susu Baru):
NPV: sekitar minus Rp 392 juta
IRR: sekitar 7%
Payback Period: 5 tahun
Alternatif B (Renovasi Mesin Pupuk Organik):
NPV: sekitar minus Rp 393 juta
IRR: sekitar -2%
Payback Period: tidak tercapai selama umur proyek
Kesimpulan: Meskipun kedua alternatif belum memenuhi RRR 15%, Alternatif A lebih layak secara relatif karena memiliki IRR positif dan arus kas yang lebih stabil.
2. Analisis Alternatif Pendanaan:
Pinjaman Bank Komersial: bunga tinggi, tetapi fleksibel dan tanpa persyaratan khusus.
Kredit Program Pemerintah: bunga lebih rendah dan lebih efisien, asalkan PT FERARO FARM mampu memenuhi penggunaan komponen lokal ≥30%.
Leasing: tidak membutuhkan kepemilikan langsung atas aset, cocok jika arus kas belum stabil, namun total biaya lebih tinggi.
Rekomendasi: Kredit program pemerintah adalah pendanaan paling efisien dan cocok, jika PT FERARO FARM memenuhi syarat komponen lokal.
3. Analisis Break-Even (Alternatif A):
Penghematan bersih per tahun setelah pajak:
Rp (700 juta – 100 juta) × (1 – 25%) = Rp 600 juta × 75% = Rp 450 juta
Investasi awal: Rp 2 miliar
Break-even point = Rp 2 miliar / Rp 450 juta = 4,44 tahun
4. Proyeksi Arus Kas (Alternatif A + Kredit Program):
Tahun 1–4: Rp 450 juta
Tahun 5: Rp 450 juta + Rp 200 juta (nilai sisa) = Rp 650 juta
Total arus kas: Rp 2,450 miliar
5. Identifikasi Risiko dan Strategi Pengelolaan:
Risiko arus kas: Atasi dengan buffer dana operasional
Risiko bunga: Gunakan kredit bersuku bunga tetap
Risiko teknis proyek: Lakukan pengujian awal dan pelatihan staf
Risiko administratif: Pastikan dokumentasi pembelian komponen lokal memenuhi persyaratan kredit pemerintah
Risiko inflasi: Evaluasi harga jual dan biaya pakan secara berkala
Komentar
Posting Komentar