M12- Jawaban Latihan Soal
1. Jawaban: b) Nilai uang saat ini lebih berharga daripada di masa depan
2. Jawaban: c) NPV = Σ[CFt / (1+r)^t] - Initial Investment
3. Jawaban: c) Proyek menguntungkan dan layak diterima
4. Jawaban: b) Membuat NPV sama dengan nol
5. Jawaban: c) Mengabaikan time value of money
6. Jawaban: c) PI = PV Cash Inflows / Initial Investment
7. Jawaban: c) Proyek menguntungkan dan layak diterima
8. Jawaban: d) Profitability Index
9. Jawaban: a) Multiple IRR dan asumsi reinvestment rate.
10. Jawaban: d) Pertimbangkan faktor kualitatif dan strategis
11. Jawaban: b) Cost of capital perusahaan
12. Jawaban: c) Menguji dampak perubahan variabel kunci terhadap hasil investasi
13. Jawaban: c) Kondisi paling pesimis yang mungkin terjadi
14. Jawaban: c) Selalu memberikan keputusan yang konsisten
15. Jawaban: c) Nilai sisa aset dan modal kerja yang dipulihkan
16. Jawaban: c) Proyek menguntungkan dan layak diterima
17. Jawaban: b) Mempertimbangkan time value of money
18. Jawaban: b) Terima semua proyek dengan NPV > 0
19. Jawaban: b) Laba akuntansi dan rata-rata investasi
20. Jawaban: c) Dampak strategis, lingkungan, dan sosial
ESSAY
1. Konsep Time Value of Money (TVM) dan Contoh (10 poin)
Jawaban:
Time Value of Money (TVM) adalah konsep bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nilai uang di masa depan karena potensi penghasilan yang bisa diperoleh dari uang tersebut. Uang saat ini dapat diinvestasikan dan menghasilkan bunga atau return.
Contoh:
Jika Anda memiliki Rp1.000.000 hari ini dan menginvestasikannya dengan bunga 10% per tahun, maka dalam 1 tahun nilainya menjadi Rp1.100.000. Artinya, Rp1.000.000 sekarang lebih bernilai daripada Rp1.000.000 yang diterima setahun kemudian.
2. Perbandingan NPV dan IRR (15 poin)
Jawaban:
NPV (Net Present Value): Mengukur selisih antara nilai sekarang arus kas masuk dan investasi awal.
Keunggulan: Memberikan nilai absolut keuntungan proyek, selalu konsisten untuk proyek saling eksklusif.
Kelemahan: Memerlukan estimasi discount rate.
IRR (Internal Rate of Return): Tingkat diskonto yang membuat NPV = 0.
Keunggulan: Mudah dipahami karena dalam bentuk persentase.
Kelemahan: Dapat menghasilkan multiple IRR untuk arus kas non-konvensional dan tidak selalu konsisten dengan NPV.
Situasi penggunaan:
Gunakan NPV saat proyek saling eksklusif.
Gunakan IRR untuk menilai profitabilitas proyek independen.
3. Capital Rationing dan Profitability Index (12 poin)
Jawaban:
Dalam capital rationing, perusahaan memiliki anggaran terbatas untuk investasi. Strategi yang digunakan:
Rangking proyek berdasarkan Profitability Index (PI).
Pilih kombinasi proyek dengan PI tertinggi sampai dana habis.
Alasan menggunakan PI:
Karena PI menunjukkan nilai return per unit uang yang diinvestasikan, sangat efektif untuk memaksimalkan penggunaan dana terbatas.
4. Proyek Independen vs Mutually Exclusive (12 poin)
Jawaban:
Proyek independen: Keputusan satu proyek tidak mempengaruhi yang lain.
Contoh: Membangun pabrik di Jakarta dan membuka kantor cabang di Bandung.
Proyek mutually exclusive: Memilih satu berarti menolak yang lain.
Contoh: Memilih antara membeli mesin A atau mesin B.
Pengaruh pada keputusan:
Proyek independen → semua proyek dengan NPV > 0 diterima.
Proyek mutually exclusive → pilih satu dengan kriteria terbaik (misalnya NPV tertinggi).
5. Analisis Sensitivitas (13 poin)
Jawaban:
Analisis sensitivitas menguji dampak perubahan satu variabel terhadap hasil investasi (misalnya NPV atau IRR).
Variabel kunci:
1. Biaya investasi awal
2. Volume penjualan
3. Harga jual
4. Biaya operasional
5. Discount rate
Manfaat:
Menunjukkan seberapa sensitif proyek terhadap perubahan asumsi.
Membantu manajemen mempersiapkan strategi mitigasi risiko.
6. Faktor Kualitatif dalam Investasi (13 poin)
Jawaban:
Faktor kualitatif tidak dapat diukur secara numerik tapi mempengaruhi hasil investasi.
Contoh:
1) Reputasi perusahaan
2) Dampak lingkungan
3) Tanggung jawab sosial
4) Kepatuhan hukum
5) Kesesuaian dengan visi perusahaan
Meskipun proyek secara finansial menguntungkan, faktor-faktor ini bisa menyebabkan proyek ditolak (misalnya, proyek mencemari lingkungan).
7. Konsep dan Keunggulan MIRR (10 poin)
Jawaban:
MIRR adalah versi modifikasi dari IRR yang mengasumsikan arus kas positif direinvestasikan pada cost of capital, bukan IRR.
Keunggulan MIRR:
Tidak menghasilkan multiple IRR
Lebih realistis karena asumsi reinvestasi yang masuk akal
Lebih baik dalam membandingkan proyek mutually exclusive
8. Langkah Sistematis Penilaian Investasi (15 poin)
Jawaban:
1) Identifikasi peluang proyek: Menentukan ide investasi potensial.
2) Estimasi arus kas: Proyeksi pendapatan dan biaya.
3) Penentuan biaya modal (discount rate): Dasar diskonto arus kas.
4) Perhitungan nilai finansial: Gunakan NPV, IRR, PI, Payback.
5) Analisis risiko: Sensitivitas, skenario, break-even.
6) Pertimbangan faktor kualitatif: Dampak strategis, sosial, dll.
7) Pengambilan keputusan akhir: Berdasarkan semua analisis di atas.
Setiap langkah penting agar keputusan investasi didasarkan pada informasi lengkap dan akurat.
9. Analisis Skenario vs Sensitivitas (12 poin)
Jawaban:
Analisis sensitivitas: Mengubah satu variabel pada satu waktu.
Analisis skenario: Mengubah beberapa variabel sekaligus dalam satu skenario (mis. best case, worst case).
Kapan digunakan:
Sensitivitas → untuk mengidentifikasi variabel paling berpengaruh.
Skenario → untuk memahami kemungkinan kombinasi kondisi nyata.
Keduanya saling melengkapi dalam menilai risiko dan ketidakpastian.
10. Tantangan Praktis dalam Penilaian Investasi (8 poin)
Jawaban:
Estimasi arus kas yang tidak akurat
Perubahan kondisi pasar atau ekonomi
Kesulitan menentukan discount rate
Pengabaian faktor non-finansial
Data historis terbatas
Cara mengatasi:
Gunakan asumsi konservatif
Libatkan tim multidisiplin
Gunakan analisis sensitivitas dan skenario
Evaluasi ulang secara berkala
Komentar
Posting Komentar